Alergi Dalam Ruangan

Kenali apa saja pemicu umum alergi dalam ruangan dan temukan cara untuk menjaga alergi tetap terkendali, agar Anda bisa menikmati nyamannya rumah sepanjang tahun.

Alergi Dalam Ruangan

Kenali apa saja pemicu umum alergi dalam ruangan dan temukan cara untuk menjaga alergi tetap terkendali, agar Anda bisa menikmati nyamannya rumah sepanjang tahun.

Rumah seharusnya menjadi tempat perlindungan. Namun bagi orang yang rentan terhadap zat-zat dalam ruangan pemicu alergi, rumah bisa menyebabkan gejala alergi di antaranya seperti bersin-bersin, hidung berair atau tersumbat, dan mata gatal atau berair lebih sering. Alergi dalam ruangan bisa terjadi sepanjang tahun. Akan tetapi, alergi dalam rumah biasanya sangat mengganggu ketika musim hujan, dimana orang lebih banyak menghabiskan waktu dalam ruangan.

Pilih jenis alergi untuk mempelajari lebih lanjut:

ALERGI BULU HEWAN PELIHARAAN

ALERGI DEBU

ALERGI JAMUR

GEJALA ALERGI DALAM RUANGAN

outlined runny nose
HIDUNG BERAIR
itchy, watery eyes icon
MATA GATAL ATAU BERAIR
outlined nose sneezing
BERSIN-BERSIN
outline of an itchy nose or throat
HIDUNG DAN TENGGOROKAN GATAL
illustration of nasal decongestion
HIDUNG TERSUMBAT
an outline of a cloud

Alergi Bulu Hewan Peliharaan

Tinjauan

Memelihara hewan peliharaan dalam ruangan bisa menyebabkan Anda menderita reaksi alergi, seperti hidung berair, dan mata gatal atau juga berair. Namun, sebenarnya bukan bulu penyebabnya, tetapi lebih ke protein yang ditemukan pada sel kulit mati dari hewan, air liur, atau urin yang menyebabkan reaksi alergi. Partikel-partikel penyebab alergi ini banyak menempel di bulu hewan, yang cenderung sering kita sentuh. Ditambah lagi, partikel ini sangatlah ringan sehingga mudah terbawa angin, dan hinggap di baju dan rambut Anda(1).

Ditambah lagi, partikel ini sangatlah ringan sehingga mudah terbawa angin, dan hinggap di baju dan rambut Anda
Outlined lightbulb with rays of light

TAHUKAH ANDA?

Kebanyakan orang cenderung mengaitkan alergi bulu hewan peliharaan dengan sel kulit mati dari kucing atau anjing, Namun, sel kulit mati ini juga dapat berasal dari hewan lain, di antaranya seperti hamster, kelinci, tikus dan marmot(1).

Tips untuk Penderita Alergi Bulu Hewan Peliharaan

  • BERI TAHU ORANG TERDEKAT
    Jika rentan mengalami alergi terkait hewat peliharaan, dianjurkan agar Anda bertanya pada anggota keluarga atau teman lebih dulu apakah mereka punya hewan peliharaan di rumah. Dengan demikian Anda bisa melakukan persiapan dengan membawa obat alergi untuk berjaga-jaga apabila gejala muncul ketika berkunjung.
     
  • TETAPKAN AREA BEBAS HEWAN
    Jauhkan peliharaan dari kamar tidur dan ruangan tertentu lainnya dalam rumah .
     
  • SERING MEMANDIKAN PELIHARAAN
    Rutin memandikan peliharaaan bisa membantu menekan jumlah alergen pada bulu mereka sehing reaksi alergi bulu hewan tidak sering muncul.
     
  • CUCI TANGAN
    Setelah memegang peliharaan, hindari langsung menyentuh mata, mulut, atau hidung hingga Anda berkesempatan untuk mencuci tangan secara menyeluruh.
     
  • PILIH HEWAN PELIHARAAN DENGAN BIJAK
    Kucing cenderung lebih sering memicu alergi dibandingkan anjing. Hal ini dikarenakan kucing rentan menjilati bulu atau kulit mereka sendiri, sehingga menyebarkan alergen dari liur ke tubuh. Namun, penting untuk diingat hewan yang sedikit bulunya juga bisa menyebabkan reaksi alergi. Sebagai alternatif, orang yang sering mengalami alergi lebih baik mempertimbangkan untuk memelihara ikan, umang-umang, iguana atau kura-kura.
an outline of a cloud

Alergi debu

Tinjauan

Salah satu pemicu umum alergi dalam ruangan, tungau debu dapat ditemukan pada debu yang menumpuk di rumah. Makhluk mikroskopik ini hidup dengan makan sel kulit mati kita, bersembunyi di kain sekitar rumah seperti bantal, kasur, furnitur berlapis kain, selimut dan karpet. Tungau debu menyerap air dari kelembapan udara sekitar. Inilah mengapa tungau debu banyak ditemukan di area yang lebih lembap dalam rumah, atau ketika memasuki bulan-bulan di musim panas. Jika Anda saat ini tinggal di area yang memiliki iklim hangat dan lembap, tungau debu dan penderita alergi tungau bisa ditemukan sepanjang tahun.

Outlined lightbulb with rays of light

TAHUKAH ANDA?

Akumulasi debu dari sebuah rumah dengan ukuran rata-rata setiap tahunnya adalah sekitar 18 Kilogram(2).

Tips untuk Penderita Alergi Debu

  • KURANGI TUMPUKAN DEBU
    Cuci semua seprai dan selimut setidaknya sekali dalam seminggu dengan air panas (dengan suhu 54°C) . Gunakan penyedot debu atau vakum yang dilengkapi filter HEPA atau kantong vakum ganda(4). Bersihkan permukaan dari debu dengan spons basah dan bersihkan lantai secara rutin. Pastikan untuk menggunakan masker pelindung dan sarung tangan saat membersihkan dengan tujuan untuk mengurangi paparan alergen debu. Hal ini termasuk cara untuk mengatasi alergi debu.
     
  • PERIKSA LABEL
    Keringat dapat menumbuhkan jamur pada bantal, kasur, dan furnitur yang memiliki busa dari karet. Oleh karena tiu, penting untuk memeriksa label seprai dan selimut untuk informasi lebih lanjut tentang cara perawatannya yang efektif sebelum digunakan.
     
  • LINDUNGI DIRI
    Gunakan kasur anti-alergen dan seprai kasur tanpa karet, serta sarung bantal anti-alergen juga.
     
  • TIADAKAN KARPET
    Jika mungkin, cabut semua karpet yang menempel pada dinding di semua ruangan dalam rumah.
     
  • JAGA SUHU RUANGAN
    Rekomendasi tingkat kelembapan dari rumah adalah di bawah 50%. Higrometer dapat digunakan untuk mengukur kelembapan udara dan bisa mudah ditemukan di sebagian besar toko perkakas rumah. Ketika lembap, letakan dehumidifier di area lembap di rumah untuk menjaga tingkat kelembapan.
an outline of a cloud


Alergi Jamur

Tinjauan

Alergi jamur dipicu oleh spora jamur mikroskopik yang melayang di udara seperti serbuk sari ataupun bulu hewan. Jamur dalam ruangan cenderung menghasilkan spora sepanjang tahun, dan ditemukan di tempat lembap, seperti ruang bawah tanah, ruang cuci, loteng, kulkas dan kusen jendela. Mengingat jamur tumbuh di area lembap, alergi jamur mungkin sering ditemukan karena Singapura (Indonesia) adalah negara yang lembap dan mengalami hujan cukup sering sepanjang tahun, terutama saat musim hujan.

 

Tips untuk Penderita Alergi Jamur

 

  • BERSIHKAN RUMAH
    Anda bisa mencegah pertumbuhan jamur dengan membersihkan kamar mandi, ruang cuci, dan ruang bawah tanah secara rutin. Hindari membiarkan pakaian kotor yang lembap di mesin cuci dalam waktu yang lama. Cuci tirai, ubin dan sela-elanya, serta peralatan di kamar mandi dengan larutan pembersih anti jamur. Gunakan keset kamar mandi yang bisa dicuci dengan mesin.
     
  • JAGA KELEMBAPAN
    Jaga tingkat kelembapan dalam rumah di bawah 50% untuk mencegah pertumbuhan jamur. Gunakan AC dan dehumidifier untuk menjaga kelembapan. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan kipas angin di dapur atau kamar mandi untuk mengusir uap/asap atau kelembapan masing-masing akibat proses memasak atau saat mandi.
     
  • PERHATIKAN JUGA KULKAS
    Jaga kebersihan kulkas dan kosongkan penampungan airnya secara rutin. Buang makanan yang membusuk atau kedaluwarsa pada waktunya untuk bantu mencegah pertumbuhan jamur.
     
  • BIARKAN CAHAYA MASUK
    Sinar matahari bisa membunuh jamur, itulah mengapa Anda perlu membiarkan semua tirai terbuka di siang hari.
     
  • PERIKSA LABEL
    Keringat dapat menumbuhkan jamur pada bantal, kasur, dan furnitur yang memiliki busa dari karet. Oleh karena tiu, penting untuk memeriksa label seprai dan selimut untuk informasi lebih lanjut tentang cara perawatannya yang efektif sebelum digunakan.

 

REFERENSI

  1. Pet Allergy. Mayo Clinic. Accessed September 10, 2017.
  2. Dust in your home can make you sick: Here's how to fight it, Accessed 12 August, 2020.
  3. Allergy Dust Mites. ENT and Allergy Center of Missouri. University Physicians. University of Missouri Health Center. 3.
  4. Hot Water Removes Allergens Best, Accessed 12 August 2020.