PENTING, Gejala Alergi Yang Wajib Diketahui

Bestie, pernahkah kamu mengalami alergi? Tentunya, ini adalah kondisi yang tidak nyaman bagi tubuh kita. Alergi bisa terjadi ketika tubuhmu mengonsumsi atau terkena suatu zat yang memicu tubuh untuk bereaksi. Saat mengalami alergi, kita menjadi hipersensitif dengan hal-hal yang memicunya (1). Gejala alergi yang ditimbulkan merupakan efek dari alergi, mulai dari yang ringan hingga mengancam nyawa. Karena itu, kita harus mendeteksi apakah ada hal yang bisa memicu alergi pada tubuh sebagai langkah pencegahan alergi.

PENTING, Gejala Alergi Yang Wajib Diketahui

Bestie, pernahkah kamu mengalami alergi? Tentunya, ini adalah kondisi yang tidak nyaman bagi tubuh kita. Alergi bisa terjadi ketika tubuhmu mengonsumsi atau terkena suatu zat yang memicu tubuh untuk bereaksi. Saat mengalami alergi, kita menjadi hipersensitif dengan hal-hal yang memicunya (1). Gejala alergi yang ditimbulkan merupakan efek dari alergi, mulai dari yang ringan hingga mengancam nyawa. Karena itu, kita harus mendeteksi apakah ada hal yang bisa memicu alergi pada tubuh sebagai langkah pencegahan alergi.

Tahukah kamu?

Alergi adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi. Lebih dari 25% dari populasi di negara-negara industri menderita alergi (1).

Apa itu alergi?

Alergi adalah suatu reaksi dari sistem kekebalan tubuh yang hipersensitif terhadap zat yang biasanya tidak mempengaruhi kebanyakan orang, dan zat ini disebut juga sebagai alergen (penyebab alergi) (1)

Jenis-Jenis Alergen

Contoh dari alergen atau penyebab alergi yaitu: serbuk sari, bulu binatang, bahan kimia, jamur, tungau debu, atau makanan seperti kacang-kacangan, telur, kerang, ikan, dan susu (1).

Alergen ini dapat terhirup, tertelan, atau bersentuhan dengan kulit dan memicu reaksi dari sistem imun tubuh (2). Reaksi alergi ini unik pada setiap individu. Waktu reaksi terhadap alergen dapat bervariasi. Beberapa orang memiliki reaksi alergi yang langsung, namun bagi beberapa orang membutuhkan waktu (1).

Bagaimana Alergi Bisa Terjadi?

Sistem imun bertugas untuk melindungi tubuh melawan penyakit dengan memilih dan menghancurkan organisme asing, seperti virus dan bakteri, akan tetapi pada orang dengan reaksi alergi terjadi hal-hal sebagai berikut (3):

1. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dengan memproduksi antibodi yang disebut Imunoglobulin E (IgE) (3).

2. Antibodi ini melepaskan zat kimia ke sel tubuh dan menyebabkan alergi. Reaksi tersebut dapat menimbulkan gejala pada mata, hidung, kulit, paru-paru, tenggorokan, telinga, dan bagian tubuh lainnya (3).

Gejala Alergi

Setiap orang tentunya memiliki gejala alergi yang berbeda-beda, mulai dari gejala alergi ringan, seperti hidung berair hingga gejala berat seperti anafilaksis (1).
Gejala alergi yang biasanya umum dirasakan antara lain (1,2):

  • Hidung berair atau tersumbat.
  • Bersin dan batuk.
  • Ruam pada kulit.
  • Bengkak pada tubuh yang terpapar alergen, misalnya wajah, mulut, dan tenggorokan.
  • Gatal pada mata, hidung, tenggorokan, telinga, dan kulit.
  • Mual, muntah, dan diare pada orang-orang dengan alergi makanan.

Gejala Alergi Berat (Anafilaksis)

Seseorang dengan gejala alergi berat seperti anafilaksis harus mendapat penanganan segera karena dapat mengancam nyawa. Gejala alergi berat (anafilaksis) antara lain : (2,4)

  • Hidung berair, tersumbat.
  • Bengkak pada tenggorokan.
  • Sesak nafas, batuk, mengi.
  • Gatal pada kulit dan bengkak.
  • Kulit kemerahan.
  • Mual, muntah, kram perut.
  • Pusing, pingsan.
  • Tekanan darah turun.
  • Kejang.

Faktor Risiko Terjadinya Alergi

1. Faktor Genetik

Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor genetika dalam keluarga dengan manifestasi alergi pada anak. Hasilnya menunjukkan bahwa riwayat keluarga dengan atau memiliki alergi, akan meningkatkan risiko alergi pada anak secara signifikan (5).

2. Faktor Lingkungan

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa polusi luar ruangan dan dalam ruangan mempengaruhi kesehatan pernapasan, termasuk peningkatan jumlah kasus penyakit asma dan alergi. Paparan polutan luar ruangan atau dalam ruangan dikaitkan dengan kejadian baru terjadinya asma, rhinitis, rhinokonjungtivitis (alergi mata dan hidung), dan infeksi saluran pernapasan akut (4).

Jika Bestie mengalami gejala alergi di atas, maka salah satu cara mengatasi alergi adalah dengan mengonsumsi obat pereda gejala alergi. Obat pereda gejala alergi seringkali menyebabkan Bestie mengantuk. Namun, tidak perlu khawatir karena sekarang telah tersedia obat pereda alergi yang tidak menyebabkan kantuk, yaitu Loratadine. Loratadine bekerja efektif selama 24 jam, sehingga cukup diminum 1 kali sehari (6). Alergi reda, bebas beraktivitas tanpa kantuk!

CH-20230120-30

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri

Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Advisor Bayer Consumer Health

REFERENSI:

  1. Elshemy A, Abobakr M. Allergic Reaction: Symptoms, Diagnosis, Treatment and Management. Journal of Scientific & Innovative Research. 2013;2(1).
  2. Hwang MY. Understanding Allergies. JAMA. 2000 : 283(3).
  3. Adeli, Mehdi. (2016). Allergies, Types, symptoms and testing. Available at : https://www.researchgate.net/publication/290427578_AllergiesTypes_symptoms_and_testing.
  4. World Allergy Organization (WAO). Pawanker R, Canonica GW, Holgate ST, Lockey RF, Blaiss MS. White Book on Allergy. Milwaukee, WI: World Allergy Organization. 2011.
  5. Mahrunnisa F, et al. Correlation Between Allergy History in Family and Allergy Manifestation in School Age Children. The Avicenna Medical Journal. 2021:(2)1.
  6. Bayer Consumer Health, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jakarta. Swamedikasi Rhinitis Alergi. Jakarta: 2022.

ANDA MUNGKIN SUKA INI