Jangan Panik, Kenali Gejala Alergi Makanan dan Cara Mengatasinya

Bestie, pernah nggak kamu mengalami alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu? Gejala alergi makanan biasanya ditandai dengan gatal-gatal, bentol dan kemerahan pada kulit atau sakit perut setelah konsumsi makanan tertentu, misalnya seperti seafood atau susu sapi. Alergi makanan sendiri termasuk dari penyebab alergi kulit.

Jangan Panik, Kenali Gejala Alergi Makanan dan Cara Mengatasinya

Bestie, pernah nggak kamu mengalami alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu? Gejala alergi makanan biasanya ditandai dengan gatal-gatal, bentol dan kemerahan pada kulit atau sakit perut setelah konsumsi makanan tertentu, misalnya seperti seafood atau susu sapi. Alergi makanan sendiri termasuk dari penyebab alergi kulit.

Alergi makanan terjadi akibat dari sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan pada makanan yang dikonsumsi. Jika sudah terjadi, penyakit ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena berisiko menimbulkan gangguan berat pada sistem pencernaan. Tapi jangan khawatir ya Bestie, reaksi alergi makanan yang terjadi padamu tetap bisa ditangani, kok. Simak infonya di sini untuk mengetahui ciri-ciri alergi makanan yang bisa terjadi padamu.

3 Penyebab Umum Alergi Makanan

Setidaknya, ada 3 penyebab umum seseorang bisa mengalami gejala alergi makanan. Apa saja? Ini daftarnya.

  1. Riwayat keluarga. Seseorang akan mengalami peningkatan risiko mengalami alergi makanan sebanyak tujuh kali lipat jika orang tua atau saudaranya mengalami alergi (1).
  2. Kurang vitamin. Data menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A dan vitamin D dapat berisiko pada alergi. Pasalnya, vitamin A dapat menghambat respon alergi melalui pembentukan sel imun dan konsumsi vitamin D pada masa kehamilan mampu menurunkan risiko alergi makanan pada bayi (1).
  3. Riwayat alergi makanan. Pada bayi dan anak-anak, menu yang umumnya memicu reaksi alergi makanan yaitu telur ayam, susu sapi, kacang, kedelai, dan gandum. Sedangkan pada orang dewasa yaitu kacang dan seafood (udang, ikan, kepiting) (1,2).

Seberapa Sering Reaksi Alergi Makanan Terjadi?

Diagnosis alergi makanan bisa menimpa semua kelompok usia, namun risiko pada anak lebih besar daripada dewasa. Alergi makanan pada orang dewasa dapat terjadi akibat alergi pada masa kanak-kanak yang menetap atau muncul pertama kali pada saat dewasa. Risiko alergi makanan pada anak adalah sebesar 6%, sementara pada dewasa sebesar 3 - 4% (1).

Gejala Alergi Makanan

Setiap orang memiliki gejala alergi yang berbeda, mulai dari gejala ringan hingga berat seperti anafilaksis. Sementara, gejala alergi yang umumnya terjadi berdasarkan lokasi di antaranya adalah (2,3):

  1. Kulit: Gatal gatal, kemerahan, bentol.
  2. Hidung: Hidung tersumbat, bersin dan berair.
  3. Mulut: Gatal, bengkak pada lidah atau bibir.
  4. Tenggorokan: Gatal, suara serak, dan kesulitan menelan.
  5. Dada: Sesak, batuk, dan napas mengi (napas bunyi).
  6. Gangguan pencernaan: Muntah, diare, dan kram perut.
  7. Syaraf: Kepala terasa pusing.

Gejala Alergi Makanan Berat

Apabila kamu mengalami gejala alergi makanan yang sudah tergolong berat, seperti anafilaksis, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter. Hal ini disebabkan karena anafilaksis bisa memiliki banyak kombinasi dan dapat mengancam nyawa. Anafilaksis juga sangat mungkin terjadi jika salah 1 dari 3 kondisi ini terjadi:

  1. Diikuti 1 gejala. Dalam beberapa menit atau hingga beberapa jam setelah terpapar alergen muncul gejala pada kulit (gatal, kemerahan, bentol) atau bengkak pada bibir dan mulut, diikuti dengan gejala kesulitan bernapas, atau tekanan darah menurun (2).
  2. Diikuti 2 gejala. Dalam beberapa menit atau hingga beberapa jam setelah terpapar alergen muncul reaksi alergi berupa 2 atau lebih, seperti gejala pada kulit atau bibir dan mulut bengkak, kesulitan bernapas, menurunnya tekanan darah, dan gangguan pencernaan (diare, muntah, kram perut) (2).
  3. Riwayat alergi sebelumnya. Seseorang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat alergi makanan dan mengetahui jenis alergennya mengalami penurunan tekanan darah, sebaiknya perlu lebih waspada terhadap gejala alergi berat (2).

Ingat ya Bestie, cara terbaik untuk mengatasi alergi makanan adalah dengan menghindari makanan penyebab alergi. Meski demikian, kamu mungkin saja mengonsumsi makanan tersebut secara tidak sengaja. Bila hal ini terjadi, kamu bisa mengobati reaksi alergi tersebut dengan Anti Alergi Tanpa Kantuk yang mengandung Loratadine karena bekerja efektif selama 24 jam, sehingga cukup dikonsumsi 1 kali sehari saja (4). Alergi reda, bebas beraktivitas tanpa kantuk!

CH-20230327-54

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health

REFERENSI:

  1. Kam A, Ravenal. Imunopatogenesis dan Implikasi Klinis Alergi Makanan pada Dewasa. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.
  2. National Institute of Allergy dan Infectious Diseases. Food Allergy. NIH Publication. 2010.
  3. Urisu A, et al. Japanese Guideline for Food Allergy. Allergology International. 2011;60:221-236.
  4. Sidhu G, Akhondi H. Loratadine. 2022. Treasure Island: StatPearls Publishing. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542278/#_NBK542278_pubdet_.

ANDA MUNGKIN SUKA INI